Pembangunan yang di lakukan semua sektor pada
dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahtraan masyarakat. Namun
demikian tidak dapat terelakkan bahwa kenyataannya pembangunan yang
dilakukan juga menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup yang merupakan
tempat bagi masyarakat untuk mempertahankan kehidupannya. Hal ini terjadi
karena lingkungan hidup mempunyai daya dukung dan daya tampung yang terbatas.
Bilamana daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup tidak dikelola secara
seimbang maka akan merugikan bagi manusia/ masyarakat itu sendiri.
Karena itu, maka telah dicanangkan pembangunan berkelanjutan berwawasan
lingkungan (1984), yang memuat makna mengolah sumber daya untuk meningkatkan
kesejahteraan generasi masa kini, tanpa mengurangi kemampuan generasi masa
depan mengolah sumber daya untuk meningkatkan kesejahteraannya.Dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup untuk melestarikan dan mengembangkan kemampuan lingkungan hidup yang serasi, selaras, dan seimbang guna menunjang terlaksananya pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup, telah diatur dalam suatu peraturan perundangan yaitu UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Sedangkan yang dimaksud dengan lingkungan hidup menurut UU tersebut adalah : “Kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan mahluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya.“
Dalam pasal 15 ayat 1 di tetapkan bahwa untuk
pelestarian lingkungan hidup, maka setiap rencana usaha dan/ atau kegiatan yang
kemungkinan dapat menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan
hidup, wajib memiliki analisis mengenai dampak lingkungan hidup ( AMDAL ).
Pengertian Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan ( AMDAL ).
Dalam rangka pelaksanaan Undang – Undang No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, ketentuan tentang tata cara penyusunan dan penilaian AMDAL, telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.
AMDAL adalah : Kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan\atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan\ atau kegiatan.
Sedangkan yang dimaksud dengan dampak besar dan penting adalah perubahan lingkungan hidup yang mendasar, yang diakibatkan oleh suatu usaha dan\atau kegiatan. Usaha dan\atau kegiatan yang memungkinkan dapat menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup meliputi :
1. Perubahan bentuk lahan dan bentang alam.
2. Ekplorasi sumber daya alam, baik yang
terbaharui maupun yang tak terbaharui.
3. Proses dan kegiatan yang secara potensial
dapat menimbulkan pemborosan, pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup, serta
kemerosotan sumber daya alam dalam pemanfaatannya.
4. Proses dan kegiatan yang hasilnya akan
dapat mempengaruhi lingkungan alam, lingkungan buatan, serta lingkungan sosial
dan budaya.
5. Proses dan kegiatan yang hasilnya akan
dapat mempengaruhi pelestarian kawasan konservasi sumber daya alam dan\atau
perlindungan cagar budaya.
6. Introduksi jenis tumbuh – tumbuhan, jenis
hewan, dan jasad renik.
7. Pembuatan dan penggunaan lahan hayati dan
non hayati.
8. Penerapan teknologi yang diperkirakan
mempunyai potensi besar untuk mempengaruhi lingkungan hidup.
9. Kegiatan yang mempunyai resiko tinggi
dan\atau mempengaruhi pertahanan negara.
Jenis rencana usaha dan\atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL, tercantum dalam Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor : 17 Tahun 2001.
Sedangkan dampak penting suatu usaha atau
kegiatan terhadap lingkungan hidup, didasarkan pada kriteria :
1. Jumlah manusia yang akan terkena dampak.
2. Luas wilayah persebaran dampak.
3. Lama dan intensitas dampak berlangsung.
4. Banyaknya komponen lingkungan lainnya
yang terkena dampak.
5. Sifat kumulatif dampak.
6. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak.
T u j u a n.
Secara umum tujuan AMDAL adalah : Menjaga dan
meningkatkan kualitas lingkungan hidup serta menekan pencemaran sehingga dampak
negatifnya menjadi serendah mungkin. Dalam pelaksanaannya ada dua hal pokok
yang menjadi tujuan AMDAL yaitu :
1. Mengidentifikasi, memprakirakan, dan
mengevaluasi dampak yang mungkin terjadi terhadap lingkungan hidup yang
disebabkan oleh kegiatan yang direncanakan.
2. Meningkatkan dampak positif dan
mengurangi sampai sekecil – kecilnya dampak negatif yang terjadi dengan
melaksanakan RKL – RPL secara konsekuen.
Proses AMDAL
Suatu rencana usaha dan/ atau kegiatan wajib
AMDAL atau tidak, dilakukan penapisan terlebih dulu dengan mengacu pada PP No.
27 Tahun 1999 dan Kep. Men. Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun 2001. Bagi rencana
usaha dan/ atau kegiatan yang tidak wajib AMDAL, maka cukup menysusn Upaya
Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL)
Sedangkan rencana usaha dan/ atau kegiatan yang wajib AMDAL harus melakukan Studi AMDAL yang dituangkan dalam bentuk Dokumen AMDAL. Sebelum menyusun dokumen AMDAL yang pertama kali dilakukan adalah melakukan Pelingkupan yang merupakan proses untuk :
1. Identifikasi dampak potensial
2. Evaluasi dampak potensial
3. Pemusatan dampak besar dan penting
hipotesis
Hasil pelingkupan merupakan dasar penyusunan dokumen AMDAL yang terdiri dari :
1. Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan
(KA.ANDAL).
2. Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL).
3. Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL).
4. Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL).
Dalam rangka penyusunan AMDAL, terdapat tiga komponen yang terkait dalam kegiatan, yaitu
1. Pemrakarsa.
Adalah orang atau badan hukum yang bertanggung
jawab atas suatu rencana usaha dan/ atau kegiatan yang akan dilaksanakan.
2. Instansi yang bertanggung jawab.
Adalah instansi yang berwenang memberikan
keputusan kelayakan lingkungan hidup dengan pengertian bahwa kewenangan berada
pada Kepala Instansi yang ditugasi mengendalikan dampak lingkungan.
3. Komisi penilai.
Adalah komisi yang bertugas menilai Dokumen
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) dengan pengertian ditingkat
pusat oleh Komisi Penilai Pusat dan tingkat daerah oleh Komisis Penilai Daerah.
AMDAL merupakan salah satu azas untuk menunjang pembangunan berwawasan lingkungan. AMDAL termasuk model yang sangat berguna bagi penanaman modal, pemerintah maupun masyarakat. Dengan berpedoman pada dokumen AMDAL, maka dampak negatif dari suatu usaha dan/atau kegiatan dapat diminimalkan dan dampak positifnya dapat ditingkatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar